Gerakan pada tari bali umumnya dilakukan secara

Tari Bali pada umumnya Bersifat Ekspresif, Hal ini terbukti pada gerakan mata yang sangat tegas namun indah. Seorang penari Bali apabila sudah mulai menari akan mengangkat alisnya sedikit ke atas disertai dengan senyuman, karena apabila hal ini tidak dilakukan tarian tersebut akan terasa kosong tanpa ekspresi. Gerak mata pada tari Bali bisa dilakukan dengan cara cepat maupun lambat tergantung tema dari tarian itu sendiri. Gerakan mata seperti itu disebut dengan Nyeledet.

Umumnya tari Bali bersifat dinamis selaras dengan musik pengiringnya yaitu gamelan Bali yang sangat dinamis pula. Setiap gerak pada Tari Bali seperti mata, kepala, tangan, kaki, bahu selalu bersamaan dengan ritme pukulan geraknya. Ritme tersebut pada setiap lagu sering berbeda-beda ada yang ritmenya cepat, lambat ada pula yang cepat sekali.

Sikap atau posisi kaki pada tari Bali umumnya terbuka dan rendah bahkan ada yang sampai jongkok. Posisi tersebut dalam Tari Bali desebut dengan Ngeed. Tetapi ada pula yang sikap dalam menari bentuk kaki tegak lurus.

Dalam Tari Bali setiap gerakan tangan pada umumnya terbentuk agak diangkat ke atas sehingga bahu sering kali kelihatan ikut terangkat pula.