Latar belakang pemberontakan di tii

Inilah Jawaban Soal Sekolah Tentang Latar belakang pemberontakan di tii

Latar belakang terjadinya Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) adalah keinginan mendirikan negara Islam dan menolak perjanjian Renville.

Pemberontakan yang awalnya di Jawa Barat ini kemudian diikuti daerah lain, namun dengan latar belakang sendiri. Misalnya pemberontakan DI/TII di Aceh dilatarbelakangi penolakan penggabungan Provinsi Aceh ke Sumatera Utara.

Pembahasan
:

Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) adalah pemberontakan yang hendak mendirikan negara dengan dasar syariat Islam di Indonesia, yang disebut dengan Negara Islam Indonesia.  

Pemberontakan ini dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo pada tahun 1948 dan berusaha mendirikan negara berpaham Islam di Jawa Barat. Pemberontakan ini kemudian diikuti oleh pemberontakan serupa di Aceh, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Jawa Tengah. Pemberontakan dikalahkan dengan kombinasi diplomasi di Aceh dan penumpasan oleh TNI.  

Setiap pemberontakan daerah memiliki pemimpin sendiri-sendiri dan alasan pemicu pemberontakan.

1. Pemberontakan DI/TII Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo, di Jawa Barat,  

Pemberontakan ini dilancarkan mulai tahun 1948. Penyebab pemicu pemberontakan Kartosuwiryo adalah penolakan Perjanjian Renville, yang menempatkan daerah Jawa Barat di wilayah kekuasaan Belanda.  

Namun demikian, sekembalinya pemerintahan Indonesia ke Jawa Barat, terutama Divisi Siliwangi, Kartosuwiryo terus melakukan perlawanan dan serangan yang memakan banyak korban.  

Kartosuwiryo bahkan memerintahkan percobaan pembunuhan atas Presiden Soekarno pada 30 November 1957 di Peristiwa Cikini. Pemberontakan ini baru berakhir setelah Kartosuwiryo tertangkap pada Juni 1962      

2. Pemberontakan DI/TII Daud Beureueh, di Aceh

Pemicu pemberontakan ini adalah penolakan dihapusnya provinsi Aceh dan digabungkannya wilayah Aceh dengan Sumatera Utara. Pemberontakan ini berhasil diselesaikan dengan cara damai setelah dilakukannya “Musyawarah

Baca Juga  Jalan anyer sampai panarukan merupakan hasil dari pemerintahan di nusantara

Kerukunan Rakyat Aceh” pada bulan Desember 1962, dan dibentuknya kembali Aceh, sebagai provinsi berstatus daerah istrimewa.    

3. Pemberontakan DI/TII Amir Fatah, di Jawa Tengah          

Pemicu pemberontakan ini adalah kekecewaan Amir Fatah akan dominasi “kaum kiri” (sosialis dan komunis) di Tegal dan sekitarnya, wilayah basis kekuatan Amir Fatah. Akibatnya, Amir Fatah memberontak pada tahun 1950. Pemberontakan dipatahkan setelah operasi militer di wilayah Banyumas mengalahkan pasukan Amir Fatah    

4. Pemberontakan DI/TII Ibnu Hadjar, di Kalimantan Selatan  

Pemicu pemberontakan ini adalah kegagalan para mantan pejuang kemerdekaan asal Kalimantan Selatan untuk diterima di tentara Indonesia saat itu, APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat). Kebanyakan bekas pejuang ini tidak bisa masuk tentara karena tidak bisa baca tulis, termasuk Ibnu Hadjar sendiri. Mereka juga kecewa dengan adanya bekas tentara KNIL (Tentara Hindia Belanda) di APRIS.  

Ibnu Hadjar membentuk “Kesatuan Rakjat Jang Tertindas” (KRJT), dan menyerbu pos tentara di Kalimantan Selatan pada bulan Oktober 1950. Pemerintah Indonesia awalnya berupaya menyelesaikan dengan cara damai, namun Ibnu Hadjar yang sempat tertangkap dan dilepaskan untuk membujuk pemberontak lain menyerah malah kabur dan meneruskan pemberontakannya.  

Pemberontakan ini berhasil dikalahkan dan Ibnu Hadjar menyerah pada Maret 1965.

5.  Pemberontakan DI/TII Kahar Muzakar, di Sulawesi Selatan

Pemicu pemberontakan ini adalah tuntutan agar para milisi Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS) yang dipimpin oleh Kahar Muzakkar bisa diterima sebagai tentara. Namun mereka tidak lolos syarat dinas militer, dan hanya ditempatkan sebagai Corps Tjadangan  Nasional (CTN). Akibatnya, Kahar Muzakkar memberontak dan menyatakan sebagai  bagian dari DI/TII Kartosuwiryo pada tanggal 7 Agustus 1953.

Baca Juga  Bagian yang menunjukkan situasi awal cerita disebut

Pemberontakan ini berakhir setelah pada 3 Februari 1965, Kahar Muzakkar tertembak mati oleh pasukan ABRI.

Pelajari Lebih Lanjut  

1. Perbedaan alasan terjadinya pemberontakan DI/TII Jawa Barat dengan DI/TII Aceh!

2. Gerakan Banteng Negara adalah operasi militer dari TNI untuk menanggulangi pemberontakan DI/TII di wilayah …  

Detail Jawaban  

Kode: 12.3.2  

Kelas: XI  

Mata pelajaran: IPS / Sejarah    

Materi: Bab 2 – Perjuangan Melawan Ancaman Pemberontakan  

Kata kunci: Pemberontakan DI/TII  

Demikianlah Kunci Jawaban Soal Ujian Tentang Latar belakang pemberontakan di tii Semoga Membantu.